Wednesday 25 March 2015

Demi Bisnis Triliunan, Telkom Bentuk Divisi Khusus

Demi Bisnis Triliunan, Telkom Bentuk Divisi Khusus Untuk melayani segmen pebisnis skala usaha kecil serta menengah (UKM), Telkom membentuk Divisi Organization Service (DBS). Device bisnis ini dibentuk khusus untuk menggarap pasar small medium enterprise (SME) yang ternyata punya nilai bisnis triliunan rupiah. \”Telkom khusus membentuk product bisnis DBS untuk melayani UKM agar bisa bersaing di pasar domestik ceo virtual office jakarta serta mancanegara, \” kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah di sela peresmian operasional SME Middle, di SMESCO-UKM, Jakarta, Kamis (1/4/2010). Divisi ini ada di bawah kendali Direktur Enterprise and Wholesale Telkom Arief Yahya. Namun untuk komando sehari-harinya di lapangan, eksekusi manajemen akan dikepalai oleh Management General Manager Telkom DBS, Slamet


Riyadi. Melalui DBS, Telkom akan memberikan pelayanan solusi teknologi komunikasi informasi (TIK) kepada pelanggan SME secara fokus. Solusi TIK ini berfungsi sebagai organization enabler yang ditawarkan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan bisnis melalui aplikasi foriegn computing berbasis platform as being a services (PaaS) seperti e-UKM, e-Koperasi, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi pendidikan, dan sejenisnya. DBS juga mengemban serangkaian fungsi, yakni etalase pelayanan Telkom, sebagai arena demo layanan, klinik solusi, Electronic Office, dan e-Commerce. Adapun system rutinnya meliputi plan pelatihan, yang saat ini bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, perguruan tinggi, perbankan, dan lembaga-lembaga asosiasi. Slamet menilai pasar SME atau


UKM sangat prospektif. Ia memperkirakan nilai entire industrinya akan mencapai Rp eighteen, 6 triliun di tahun 2014 mendatang, melonjak 60, 3% dari nilai bisnis UKM di 2010 yang diperkirakan berjumlah Rp 11, 6 triliun. \”Dengan solusi TIK yang tepat, bisnis UKM for every tahunnya bisa tumbuh dengan nilai Ingredient Annual Growth Price sekitar 12, 83%, inches jelasnya. Melalui dukungan solusi TIK yang sesuai kebutuhan para pebisnis UKM, Slamet bahkan optimistis nilai bisnis di kalangan pengusaha kelas SME ini akan mulai meningkat 10, 9% menjadi Rp 12, 87 triliun di tahun 2011 mendatang. Pasar SME atau UKM, menurut dia, menanamkan investasi


paling besar pada sektor jasa (57%), disusul kemudian oleh sektor perdagangan (20%) john manufaktur (23%). Telkom sendiri, kata Slamet, telah memiliki pangsa pasar sebesar 34%. Telkom sendiri melihat ada serangkaian faktor yang memengaruhi lanskap bisnis SME, yaitu teknologi, regulasi, kultur budaya, pasar, kompetisi, john pelanggan. Khusus faktor teknologi, erat terkait dengan berkembangnya akses serta konektivitas berikut jasa-jasa nilai tambah, serta perkembangan teknologi perangkat serta mobilitas. \”Dari sisi ini, Telkom sebagai user dengan portofolio layanan terlengkap memiliki kapasitas untuk memberikan dukungan yang maksimal terhadap bisnis SME, inch lanjut Slamet. Melengkapi SME Center, Telkom juga mengembangkan layanan SME On the web melalui


plasa. com. Webpage ini bisa dijadikan wadah bagi pelaku UKM untuk menjajakan barang dagangannya melalui transaksi on the meeting room fx jakarta net. Benefit SME On-line, menurut Slamet, antara lain memberi kemudahan proses transaksi pembayaran serta pengiriman barang, serta sebagai advertising interaksi pedagang serta konsumen langsung. \”Tak kalah pentingnya untuk dijadikan pertimbangan adalah dukungan penuh Telkom Collection terhadap layanan tersebut, inch pungkasnya.



Demi Bisnis Triliunan, Telkom Bentuk Divisi Khusus

No comments:

Post a Comment