Kisah Miliarder yang Pernah Terpuruk dan Bangkit Lagi Tahun 1977 seharusnya menjadi tahun terbaik desainer jeans terkemuka, Tommy Hilfiger. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun,ia sudah memiliki penghasilan enam digit. Bak jamur, People’s Place, menjadi tempat paling populer di kalangan remaja, dan menyebar dengan dengan cepat di New York lantaran desain pakainnya yang unik. Kehidupan percintaannya pun Kisah Miliarder yang Pernah Terpuruk dan Bangkit Lagi berjalan mulus, sang gadis pujannya, Susie Cirona menerima pinangannya. Namun, kehidupan sukses itu begitu cepat berubah. Ibarat roller coaster, dalam sekejap kebahagiaan Hilfger berbalik menjadi keterpurukan. Resesi serta tren baru dalam dunia fashion membuat ia terlilit hutang besar. Agustus 1977, Hilfiger terpaksa menutup seluruh tokonya, ia benar-bangkrut. “Aku sangat terpukul.
Aku merasa malu. Aku mulai dari nol dan bekerja sangat keras. Kami sangat dekat untuk membuat bisnis ini benar-benar besar, tetapi saya salah besar,” ucapnya saat menulis kisahnya untuk majalah Forbes. Pasangan yang baru menikah itu pun sampai harus pindah dan menyewa apartemen kecil di Seventh Avanue, New York. Bersama istrinya, Hilfiger mencoba bangkit, dan menawarkan desainnya ke beberapa toko. Setelah hanya sebulan dipekerjakan Jordache Enterprises, Inc dan hanya seumur jagung mendesain untuk The Bonjour, Hilfiger akhirnya sadar ia harus membangun imej baru dari desainnya. “Aku memaksa diriku untuk belajar lika-liku bisnis, tidak hanya sekedar desain kreatif. Saya Kisah Miliarder yang Pernah Terpuruk dan Bangkit Lagi belajar bagaimana
membaca neraca. Saya menemukan cara untuk mengontrol biaya dan menemukan cara untuk membangun bisnis pada anggaran yang ketat,” ucapnya.
Kisah Miliarder yang Pernah Terpuruk dan Bangkit Lagi
No comments:
Post a Comment