Sunday 10 January 2016

Proyek besar di jakarta

Proyek besar di bekasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menegaskan, aliran investasi dari dalam maupun luar negeri berjalan mulus sampai dengan saat ini kendati perekonomian global dan Indonesia sedang paceklik. Hal ini dibuktikan dengan beberapa proyek yang akan memulai pengerjaan di tahun ini. Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan, situasi perekonomian yang sedang lesu tak http://www.tlc.montreat.edu/Profile/tabid/43/userId/1185946/Default.aspx mempengaruhi minat dan komitmen investasi dari para penanam modal ke Indonesia. Bahkan sampai saat ini, diklaimnya, belum ada investor yang mundur dengan alasan tersebut. \”Sejauh ini investor tidak wait and see karena keadaan ekonomi. Belum ada yang mundur sampai dengan sekarang, karena biasanya kalau sudah ada komitmen atau konstruksi, pasti


jadi,\” tegas Franky saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Jumat (8/1/2016). Menurutnya, di tengah gejolak perekonomian, Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan komitmen investasi hingga 45 persen dari periode 2014 ke 2015. Bahkan realisasi investasi di tahun lalu diperkirakan menembus angka Rp 540 triliun atau lebih tinggi dari patokan target Rp 519 triliun. \”Komitmen investasi yang ditandai dengan izin prinsip tahun lalu saja sudah mencapai sekitar Rp 4.500 triliun. Jadi kita perlu lebih serius menjaga kegiatan penanaman modal ini supaya memberi kepercayaan kepada calon investor dan investor yang sudah masuk supaya investasi lebih tinggi,\” jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengendalian


Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menyebut tiga proyek besar yang akan mulai dibangun pada tahun ini. Pertama, pembangunan pabrik karet sintetis di Cilegon, Banten oleh PT Synthetic Rubber Indonesia. Nilai investasinya mencapai US$ 350 juta atau sekitar Rp 4,72 triliun (asumsi kurs Rp 13.500 per dolar AS). Kedua, pembangunan pabrik pengolahan dan permurnian atau smelter nikel di Maluku Utara. Investasi yang merogoh nilai lebih dari Rp 1 triliun ini berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) asal China. Ketiga, proyek perluasan pembangkit listrik di Cilegon. Tahap perluasan lebih mudah karena lahan dan pelabuhan sudah tersedia. \”Belum lagi proyek-proyek on going


yang diselesaikan 2016, seperti http://www.sdbe.gov.cn/eduForum/user/profile/726738.page di Bantaeng pembangunan smelter nikel. Belum lagi industri padat karya yang membangun pabrik di Jawa Tengah, Jawa Barat atau Jawa Timur. Kita akan monitor terus dengan pengawalan 100 proyek investasi baru,\” jelas Azhar.



Proyek besar di jakarta

No comments:

Post a Comment