Monday 11 May 2015

Ekonomi global

Ekonomi globalisasi Beberapa pekan terakhir, harga minyak dunia terus menguat hingga ke kisaran US$ 60 per barel setelah anjlok sejak pertengahan tahun lalu. \”Kami tak merasa penguatan harga minyak ke kisaran US$ 60 – US$ 70 per barel akan menjadi ancaman bagi pemulihan ekonomi global,\” ungkap para analis Capital Economics dalam laporannya https://play.google.com/store/apps/details?id=com.seksdalamislamlengkap.guruandroid seperti dikutip dari International Business Times, Sabtu (9/5/2015). Laporan tersebut menyebutkan, harga minyak mentah jenis Brent saat ini masih jauh dari rata-rata harga minyak pada 2011 hingga pertengahan 2014 di level US$ 110 per barel. Kondisi harga minyak murah saat ini cukup menguntungkan para konsumen. Di samping itu, harga minyak


yang berbalik menguat kali ini diharapkan dapat meringankan tekanan pada para produsen minyak. Baru-baru ini, harga minyak mentah jenis Brent berhasil pulih hingga hampir menyentuh US$ 70 per barel, naik US$ 24 dari level terendahnya pada Januari di kisaran US$ 46 per barel. Penguatan harga minyak saat ini lebih banyak ditopang menurunnya produksi minyak AS dalam tiga bulan terakhir. Pasalnya banyak sumur-sumur minyak yang tak beroperasi lantaran harga komoditas tersebut yang masih lemah. \”Beberapa produsen minyak telah mengumumkan niatnya untuk menaikkan aktivitas pengeboran setelah harga minyak kembali naik seperti sekarang,\” ungkap para analis Commerzbank Corporates & Markets dalam laporannya. Capital


Economics memprediksi para produsen AS akan meningkatkan pengeborannya dan memulihkan produksi minyak AS yang sempat turun. Padahal kini pasar minyak sudah kelebihan pasokan bahkan sebelum Iran mulai mengekspor minyak saat sanksinya dicabut. Meski begitu, para analis memandang, harga minyak saat ini akan cenderung melemah dibandingkan bergerak naik. Harga minyak mulai mengalami penurunan https://play.google.com/store/apps/details?id=com.shalawatnabilengkap.guruandroid setelah pertemuan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) di Wina pada Juni 2014. Harga minyak kembali melemah parah setelah OPEC memutuskan untuk tidak memangkas produksi minyaknya di kisaran US$ 30 per barel.(



Ekonomi global

No comments:

Post a Comment