Thursday 14 May 2015

Arsitektur “Menyatu” dengan Alam

Arsitektur “Menyatu” dengan Alam Service office jakarta menyimpan rumah berdiam bergaya kontemporer dan lebur pada semesta tropis merupakan inginan rakyat urban era saat ini yang mengharapkan suasana indooroutdoor pada lahan kosong yg terbatas. Banyak kaidah yang kuasa dilakukan buat memeluk lingkungan dalam luar ke intern hunian kediaman maya office jakarta.Harapan Pemilik RumahKonsep desain sebuah service office jakarta bait kediaman diolah utk menciptakan konsep yang kreatif mengekspresikan gaya beroperasi pemilik rumah. Pada griya yg berharta pada Bandung Jawa Barat ini sang pendiri Ronald Pallencacoe dengan Erick Laurentius S dari konsultan Pranala Architect pun berunding dgn pemilik rumah.Dalam perundingan pembukaan pemili kediaman merinci kebutuhan ruang yg cukup banyak rumpang


beda heksa buah kanar tidur akomodasi pendukung laksana ruang fitness home theater. Disamping itu pemilik hunian menghasratkan kelihatan paras bait yg elegan tapi tdk mencolok sekaligus melindungi privasi pemilik rumah.Permintaan pemilik tempat tinggal yang paling pokok merupakan pengolahan ruang intern yg berkiblat ke arah lahan buntut yg mendominasi tanah dgn luas jml 2.000 m2.Desan arsitektur hunian AlamSebagai langkah terutama perancang mengolah tanah yg berupa bak karakter L atau biasa disebut ngantong dgn aturan membagi hunian menjelma tiga zona. zona yg dibentuk sama dengan zona supe-rior bagi ruangan berkepribadian orang banyak sektor khusus bagi ruangan bertabiat rahasia dan wilayah pendukung utk


zona servis. Sebuah daerah pergantian dari laman ambang menuju ke ruang dalam griya dan ke hadap taman buntut diolah sebagai foyer sekaligus galeri individu pemilik rumah.Formasi massa bangunan dirancang menyamai abjad L ditempatkan dalam tengah tanah biar zona sekitar margin kaveling dpt diolah selaku lahan samping. Massa bangunan yg posisinya ditarik jauh dari virtual office jakarta jalan dekat depan permukiman ini didominiasi komposisi kubus geometris yg lugas diatur saling majumundur secara dinamis.



Arsitektur “Menyatu” dengan Alam

No comments:

Post a Comment