Sunday 12 April 2015

Menguak Makam Wali Penyiar Islam di Betawi

Menguak Makam Wali Penyiar Islam di Betawi Nama kampung monyetmat tak lepas dari eksistensi makam habib abdullah bin ali al uraidhi. \”makam habib abdullah bin ali al uraidhi dimonyetmatkan warga desa, lalu lambat laun desa tersebut dikenal dengan nama desa kramat,\” terang husein. cuma hingga sekarang tidak terang lagi keturunan habib abdullah bin ali al uraidhi. husein http://bigmalayalam.wikifoundry.com/finish?sendTo=http%3A%2F%2Fwww.seputarikan.com/2015/03/9-alasan-manfaat-dan-khasiat-cumi-cumi.html&c=none&sso=true mengsaya tidak mengetahui sisa-sisa keturunan habib abdullah bin ali al uraidhi. selama ini juga belum ada orang yang mengsaya sebagai anak keturunan habib abdullah bin ali al uraidhi. sehingga riwayat kehidupan habib abdullah sulit diltak terencana alkeinginannnya tidak ada peninggalan tertulis dan tidak ditemukan keturunannya. mengenai makam habib abdullah yang


memiliki panjang di luar kewajaran, banyak versi yang beredar. husein mengambarkan, panjang makam yang mencapai 9 meter ini sebenarnya sebuah bentuk penghormatan masyminuman beralkoholat mkeinginan itu. \”dulu jikalau seorang tokoh yang meninggal dunia, maka makamnya dibuat panjang untuk menghormatinya. semakin panjang makammnya berarti namanya semakin harum. jadi bukan alkeinginannnya orangnya panjang 9 meter,\” ungkapnya. tapi memang banyak juga orang yang percaya pada cerita yang beredar bahwa makam panjang ini berukuran panjang alkeinginannnya habib abdullah bin ali al uraidhi bertubuh tinggi hingga 9 meter. \”mungkin saja habib abdullah tinggi besar tapi tidak mungkin hingga 9 meter, itu kan tidak wajar,\” lanjut


husein. mengutip pendapat budayawan betawi, ridwan saidi, proses islamisasi di jakarta dan sekitarnya sudah terjadi jauh lebih awal. bahkan, lebih dari 100 tahun sebelum kedatangan balatentara falatehan yang mengusir orang barat (portugis) di teluk jakarta (sekitar pkeinginanr ikan). tepatnya pada tahun 1412, yang digerakkan oleh syekh kuro, seorang ulama dari campa (kamboja). pada tahun tersebut, ia telah membangun sebuah pesantren di tanjung puro, karawang. dalam abad ke-14 dan 15 kraton-kraton di jawa sudah mendapatkan islam alkeinginannnya alkeinginann politik. menurut kitab \’sanghyang saksakhanda\’, semenjak pesisir utara pulau jawa mulai dari cirebon, karawang, bekasi dan tangerang terkena pengaruh islam yang disebarkan orang-orang


pkeinginani, maka http://felco.com.ua/index.php?linked=www.seputarikan.com/2015/03/segudang-manfaat-ikan-lele-untuk.html tidak sedikit orang-orang melayu yang masuk islam. \”habib abdullah bin ali al uraidhi dapat dikatakan pula wali penyebar islam di wilayah betawi dan tangerang,\” kata husein.



Menguak Makam Wali Penyiar Islam di Betawi

No comments:

Post a Comment