Thursday 2 April 2015

ini pelabuhan benjina tempat yang disorot karena isu perbudakan abk myanmar

ini pelabuhan benjina tempat yang disorot karena isu perbudakan abk myanmar dunia internasional saat ini sedang menyoroti sebuah tempat terpencil bernama benjina di kabupaten kepulauan aru maluku bukan karena keindahan alamny Read This http://www.alwanku.com/2015/04/02/benefits-sardines/ Dunia internasional saat ini sedang menyoroti sebuah tempat terpencil bernama Benjina di Kabupaten Kepulauan Aru Maluku. Bukan karena keindahan alamnya namun akibat isu perbudakan terhadap ABK asal Myanmar yang diduga dilakukan oleh kapal-kapal eks asing milik Thailand yang beroperasi di Indonesia.


detikcom bersama tim Satgas Illegal Unreported Unregulated Fishing dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) mengunjungi kawasan tersebut Kamis (2/4/2015) dalam rangka proses analisis evaluasi (anev) kapal-kapal eks asing. Aksesnya tidak mudah. Bila berangkat dari Ambon harus menempuh perjalanan pesawat selama dua jam dari Ambon lalu naik kapal menuju Benjina sekitar tiga jam.


Kecamatan Benjina terdiri dari beberapa pulau. Namun yang disorot adalah sebuah pelabuhan milik PT Pusaka Benjina Resources yang diresmikan oleh pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007. PT PBR adalah perusahaan yang join dengan perusahaan asal Thailand dengan sistem Penanaman Modal Asing (PMA).


Di Pelabuhan tersebut kini teronggok puluhan kapal eks asing dari Thailand dengan nama Antasena dan lain-lainnya. Sebuah kapal besar yang dikhususkan untuk alat angkut ikan bernama Golden Sea juga ‘terparkir’ di dermaga.


Suasana pabrik sangat sepi. Tak ada aktivitas berarti selain proses pendinginan ikan juga sebagian ibu-ibu yang bekerja dalam proses pemotongan kepala ikan dan insang. Ikan-ikan itu diklaim dari nelayan lalu disimpan untuk kemudian dijual bila proses moratorium selesai.


Sebagian besar ABK asing asal Thailand Myanmar Kamboja berada di dalam kapal. Sisanya berkumpul di kamar-kamar bekas area pabrik lama yang sudah tidak digunakan.


Mereka ada yang duduk-duduk di kapal bercanda tidur. Sisanya ada yang bermain kartu. Saat hujan mereka mandi dengan air hujan. Ada juga yang memasak ikan dan sedang membakar kepala babi untuk dimakan.


Adalah kantor berita Associated Press (AP) yang membongkar isu ini pertama kali. Mereka melakukan investigasi selama setahun dan akhirnya menemukan fakta mencengangkan terkait nasib para ABK Myanmar. Dari hasil wawancara terhadap sekitar 80an ABK AP menduga telah terjadi perbudakan khusus bagi para ABK asal Myanmar.


Mereka disebut tidak digaji secara layak dipaksa bekerja selama 22 jam disiksa secara fisik dibawa ke kapal dengan cara ilegal hingga ada yang sampai ditahan di sebuah ruangan khusus. Setelah itu AP menelusuri mata rantai ikan yang ditangkap para nelayan tadi hingga ke Thailand dan bermuara di Amerika Serikat.


AS merespons temuan ini dengan menghentikan impor dari perusahaan Thailand. Sementara pemerintah Thailand membantah keras ada perbudakan. Bahkan mereka sudah mengirim tim dari kepolisian kementerian sosial dan kementerian luar negeri ke Benjina. Hasilnya diklaim tak praktik-praktik seperti yang disebutkan.


Pihak perusahaan pun demikian. Mereka menolak keras tudingan perbudakan termasuk cara-cara perlakuan terhadap para ABK asal Myanmar. Mereka mengklaim tak ada WN Myanmar di sana karena dokumen para ABK semua adalah WN Thailand.



http://domain.9om.com/?domain=www.seputarikan.com/2015/03/segudang-manfaat-ikan-lele-untuk.html dunia internasional saat ini sedang menyoroti sebuah tempat terpencil bernama benjina di kabupaten kepulauan aru maluku bukan karena keindahan alamny



ini pelabuhan benjina tempat yang disorot karena isu perbudakan abk myanmar

No comments:

Post a Comment