Tuesday 3 March 2015

Poppy dharsono kosmetik

Poppy dharsono kosmetik Apa yang ditampilkan desainer dalam sebuah fashion week – apalagi yang berskala nasional – bukan hanya mengenai produk-produk apa yang bisa dibeli darinya. Jika cuma soal jualan, akan lebih efektif bagi seorang desainer untuk membuat trunk show yang cukup dihadiri oleh klien-kliennya. Tak menampik bahwa koleksi desainer dalam pekan mode http://www.jacksoncountysheriff.us/redirect.aspx?url=//www.sekolahbahasainggris.com/ juga terkait perihal bisnis, namun ada visi lain yang harusnya bisa ditemukan di sana. Ketika seorang desainer menampilkan rancangan-rancangannya di perhelatan sekelas Indonesia Fashion Week, ketika itulah dirinya harus siap untuk koleksinya dilihat dalam berbagai perspektif. Perspektif yang memang akan banyak melibatkan personal taste – sebagaimana karya-karya estetika lain –


namun bukan sekadar penilaian suka atau tak suka tanpa ditempatkannya suatu konteks dalam membahas sebuah koleksi. Ini tentang bagaimana berbagai aspek diri desainer dalam hal fesyen diamati. Hari pertama Indonesia Fashion Week 2015 jatuh pada Kamis, 26 Februari 2015. Kembali mengambil tempat di Jakarta Convention Center, namun pada area yang berbeda dari tahun lalu, stage 2 yang letaknya cukup terpencil dan sulit dijangkau karena padatnya susunan booth menjadi tempat berlangsungnya peragaan busana 3 desainer senior pada hari itu. Sekitar pukul 17.30, Poppy Dharsono, Wignyo Rahadi, dan Agnes Budhisurya yang tergabung dalam APPMI DKI Jakarta menampilkan koleksinya masing-masing. Judul yang diberikan


Poppy Dharsono untuk koleksinya kali ini adalah `Redefining Bali Heritage`. Produk kebudayaan Bali yang coba ia tempatkan dalam satu proses interpretasi baru adalah tenun Endek dan songket Bali. Bagaimana Poppy mengolah kain tradisional itu memang membawa kain Endek pada satu desain yang tak lagi setradisional kain itu digunakan dulunya. Jumpsuit dengan potongan flare di bagian lutu ke bawah yang dipasangkan dengan high neck bolero emas menjadi satu contoh paling kuat untuk melihat bagaimana koleksi ini memiliki identitas masa lampau. Inspirasi fesyen memang bisa berasal dari berbagai kondisi mode satu zaman. Pertanyaannya tinggal bagaimana http://www.jachta.lt/mecstats/index.php?page=reffer_detail&dom=www.sekolahbahasainggris.com/ hal itu menjadi bahan olahan dari kreativitas


seorang desainer. Suntikan ide segar apa yang bisa diberikan seorang perancang busana bagi tema retro itu agar koleksinya menjadi suatu kreasi eksploratif baru?



Poppy dharsono kosmetik

No comments:

Post a Comment