Sunday 8 March 2015

Mencari nafkah untuk anak

Mencari nafkah tambahan Kampanye Snapchat untuk menimalisasi kegiatan cabul di layanannya tampaknya sia-sia. Bukannya berkurang, kini dilaporkan bahwa aplikasi pesan instan itu kerap dijadikan lahan mencari pemasukan tambahan oleh para bintang porno. Menurut yang dilansir laman New York Times, Jumat (27/2/2015), sejumlah bintang porno dan penari striptis diketahui menjual konten pornografi yang mereka http://www.pepperjamnetwork.com/tracking/cookie.php?data=S0tGRU1LRUpGSEpDRENNSEdLSw&tarurl=http://www.dosenpendidikan.com/ buat dalam bentuk foto dan video pendek melalui Snapchat. Ironisnya, para bintang porno ini bisa melakukan transaksi aksi seronok mereka berkat fitur pembayaran baru yang disematkan Snapchat sejak November 2014 kemarin. Fitur hasil kerjasama dengan platform pembayaran digital Square ini memungkinkan para pengguna Snapchat untuk bertransaksi finansial menggunakan uang virtual.


Lebih jauh dipaparkan, harga sebuah foto porno yang dijajakan di Snapchat umumnya berkisar US$ 1 sampai 5. Harga tersebut dapat melonjak jika di dalamnya mengandung unsur kegiatan seks tertentu sesuai dengan pesanan. Sementara untuk konten porno dalam format video pendek berdurasi 10 detik, harganya diperkirakan mencapi puluhan dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini memperlihatkan bagaimana imbauan Snapchat tidak didengarkan oleh sebagian besar penggunanya. Aplikasi pesan ini tampaknya sudah kadung identik dengan aktivitas berkirim pesan cabul, atau biasa disebut \’sexting\’. Sebelumnya Snapchat telah mengimbau agar para pengguna, khususnya yang berusia di bawah 18 tahun, untuk berhenti melakukan sexting melalui layanan mereka.


http://www.pennfoster.edu/urm.aspx?source=Q346161&url=http://www.dosenpendidikan.com/ \”Jangan gunakan Snapchat untuk kegiatan ilegal. Dan jika Anda berusia di bawah 18 tahun, pastikan pakaian Anda tetap terpakai,\” tulis manajemen Snapchat di situs resmi mereka.



Mencari nafkah untuk anak

No comments:

Post a Comment